Meskipun nas Minggu I Advent ini mengandung makna eskhatologis, yakni kedatangan Kristus kedua kali ke dunia ini dengan segala kemuliaanNya, namun kotbah ini juga mengingatkan kita agar dengan sungguh-sungguh mempersiapkan diri menanti kedatanganNya. Mungkin setiap hari dan setiap kita merasakan tantangan hidup semakin berat, bagaikan sedang menghadapi peperangan yang maha dahsyat, cobaan dan godaan silih berganti, seakan tiada pernah berhenti menghampiri. Bagi orang benar itu merupakan ujian yang harus dimenangkan. Pertaruhkan hidupmu atas nama Tuhan dan jauhkan kejahatan yang berusaha selalu menghampirimu. Oleh sebab itu, berserulah kepadaNya dan percaya bahwa pertolonganNya akan datang segera.
Bagaikan sinar mentari yang datang menghapus kegelapan, demikian kiranya kedatangan Tuhan mengalahkan segala kejahatan. Dusta, ketidakadilan, penindasan dan kebebalan yang saat ini masih merajalela di dunia, pada waktunya kelak ketika “Sang Raja Adil, Anak Allah” datang dengan kemulianNya, pasti akan dikalahkan. Tidak ada kejahatan yang dapat bertahan dihadapanNya. Oleh sebab itu, jangan kamu bersandar kepada kekuatan-kekuatan jahat dan menyesatkan. Tetapi andalkanlah Tuhan di dalam setiap aktivitas hidupmu. Sambutlah kehadiran Tuhan, karena Dia akan memberikan kesukaan besar bagi orang-orang benar.
Ketika Dia datang, biarlah pelita imanmu tetap menyala dan bercahaya. Saat ini yang perlu adalah “persiapkan dirimu menyambut kedatanganNya”. Mari berusaha dan turut mewujudkan pemerintahan yang adil, jujur dan benar di hadapan Tuhan. Buang segala dusta, kejahatan dan kebebalan dalam hidupmu. Bukalah mata untuk melihat jalan Tuhan, bukalah telinga untuk mendengar suaraNya, bukalah hati untuk menimbang-nimbang kebenaranNya dan bukalah bibir untuk memuji kemulianNya (band. 1 Pet. 3:10-12) . Akhirnya, mari bersama-sama dengan seluruh orang yang merindukan Tuhan, berjalan di jalan yang benar dan nyatakan dengan penuh sukacita, “maranata” Tuhan datanglah segera!.
Selamat Advent.
Kritik dan saran boleh dikirim ke email di bawah ini:
Sabtu, 27 November 2010
Renungan : Yesaya 32 : 1 - 8
Langganan:
Postingan (Atom)